Rabu, 25 Juni 2008

7 Layer OSI

7 layer OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas-nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI.
Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Di bawah ini kita membahas setiap layer pada model OSI secara berurutan, dimulai dari layer terbawah. Perlu dicatat bahwa model OSI itu sendiri bukanlah merupakan arsitektur jaringan, karena model ini tidak menjelaskan secara pasti layanan dan protokolnya untuk digunakan pada setiap layernya. Model OSI hanya menjelaskan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sebuah layer. Akan tetapi ISO juga telah membuat standard untuk semua layer, walaupun standard-standard ini bukan merupakan model referensi itu sendiri. Setiap layer telah dinyatakan sebagai standard internasional yang terpisah.
2.1 Karakteristik Lapisan OSI
Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah.
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan applikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.
Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan. Tabel berikut ini menampilkan pemisahan kedua lapisan tersebut pada lapisan-lapisan model OSI.
Application Application Lapisan Atas

Tabel 2.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
2.2 Protokol
Model OSI menyediakan secara konseptual kerangka kerja untuk komunikasi antar komputer, tetapi model ini bukan merupakan metoda komunikasi. Sebenarnya komunikasi dapat terjadi karena menggunakan protokol komunikasi. Di dalam konteks jaringan data, sebuah protokol adalah suatu aturan formal dan kesepakatan yang menentukan bagaimana komputer bertukar informasi melewati sebuah media jaringan. Sebuah protokol mengimplementasikan salah satu atau lebih dari lapisan-lapisan OSI. Sebuah variasi yang lebar dari adanya protokol komunikasi, tetapi semua memelihara pada salah satu aliran group: protokol LAN, protokol WAN, protokol jaringan, dan protokol routing. Protokol LAN beroperasi pada lapisan fisik dan data link dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam media LAN. Protokol WAN beroperasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan mendefinisikan komunikasi di atas macam-macam WAN. Protokol routing adalah protokol lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan lalu lintas. Akhirnya protokol jaringan adalah berbagai protokol dari lapisan teratas yang ada dalam sederetan protokol.
2.3 Lapisan-lapisan Model OSI
2.3.1 Physical Layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.
2.3.2 Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.

Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.

Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.

Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.

Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer.
2.3.3 Network Layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
2.3.4 Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 2-1.
Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel, transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian aliran antara host dengan host berbeda dengan pengendalian aliran router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.
2.3.5 Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

2.3.6 Pressentation Layer
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
2.3.7 Application Layer
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.

Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer
.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.


2.4 Transmisi Data Pada Model OSI

Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirimkan ke proses penerima. Proses pengirim menyerahkan data ke application layer, yang kemudian menambahkan aplication header, AH (yang mungkin juga kosong), ke ujung depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer.

Pressentation layer dapat membentuk data ini dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan sebuah header di ujung depannya, yang diberikan oleh session layer. Penting untuk diingat bahwa presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana yang diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna yang sebenarnya.

Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physical layer, dimana data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut, semua header tadi dicopoti satu per satu sampai mencapai proses penerimaan.
Yang menjadi kunci di sini adalah bahwa walaupun transmisi data aktual berbentuk vertikal seperti pada gambar 1-17, setiap layer diprogram seolah-olah sebagai transmisi yang bersangkutan berlangsung secara horizontal. Misalnya, saat transport layer pengiriman mendapatkan pesan dari session layer, maka transport layer akan membubuhkan header transport layer dan mengirimkannya ke transport layer penerima.

Media Trasmisi

MEDIA TRANSMISI
Pokok BahasanPokok Bahasan
..Media Transmisi Kabel
..Media Transmisi Nirkabel
..Macam-macam Gangguan Saluran Transmisi
MEDIA TRANSMISIMEDIA TRANSMISI
Faktor yang menentukan pilihan media komunikasi data, adalah :
1. Harga
2. Unjuk kerja (Performance) jaringan yang dikehendaki.
3. Ada atau tidaknya medium tersebut.
Ditinjau dari sudut teknik, faktor yang harus dipertimbangkan :
1. Kemampuan menghadapi gangguan elektris maupunmagnetis dari luar.
2. Lebar jalur (bandwidth) yang sebaliknya juga
tergantung pada jarak yang harus dilayani.
3. Kemampuan dalam melayani multiple access, yaitu :
apakah mudah mengambil data dari padanya.
4. Keamanan data.
MEDIA TRANSMISI KABEL
..Komunikasi data berbasis kabel memungkinkan untukdilakukan jika jarak antara pengirim dan penerima tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal.
..Misalnya : jaringan telepon, jaringan LAN
..Ada 3 jenis kabel :
..Twisted Pair (kabel dua kawat)
..Coaxial Cable
..Optic Fibre (kabel serat optik)
1. Kabel Kawat telanjang (Open Wire Cable)
..Terbuat dari kawat tembaga yang tidak diberi isolasi.
..Keuntungannya :
..Harganya murah dan pemasangannya mudah dan tidak diperlukan keahlian dan peralatan khusus.
..Kerugiannya :
..Mudah terpengaruh gangguan.
..Kualitas data kurang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Kabel Pasangan Terpilin (Twised Pair)
Terbuat dari kawat tembaga yang diberi isolasi, sehingga sering beberapa pasang kabel dijadikan satu tanpa saling menggangu.
..Keuntungannya :
Harganya murah dan Cara penggunaannya sederhana,tidak diperlukan keahlian dan peralatan khusus.
..Kerugiannya :
..Tidak dapat dipergunakan untuk pengiriman data dengan kecepatan tinggi.
3. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Terbuat dari tembaga dan dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain dan diantaranya terdapat
isolasi.
keuntungannya :
• Dapat mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
• Harganya murah
• Mempunyai bandwitdh yang cukup tinggi untuk data berkecepatan tinggi dan video.
• Peka terhadap gangguan (derau), kalau pelindungnya ditanahkan (ground) terlebih dahulu.
Kerugiannya :
• Pemasangan lebih sulit dibandingkan dengan kabel twisted.
• Mudah disadap.
• Diperlukan peralatan khusus untuk menggunakan seluruh bandwith yang tersedia.
5. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Menggunakan cahaya sebagai media untuk komunikasi data.
Keuntungannya :
• Kualitas pengiriman data sangat baik dan dengankecepatan sangat tinggi.
• Dapat digunakan untuk komunikai data, suara (audio) dan gambar (video).
• Data dapat dikirimkan dalam jumlah yang besar.
• Ukuran fisiknya kabelnya kecil.
• Tidak terganggu oleh sinyal elektromagnetik dari luar (tidak terganggu oleh derau)
• Bandwidth-nya sangat lebar. Jarak terminal dapatsampai dengan 10 KM (multi mode) atau 40 KM
• (singgle mode) tanpa penguat (repeater).
• Tidak dapat disadap.
Kerugian :
• Harganya masih sangat mahal.
• Pemasangannya sangat sulit dan dibutuhkan peralatan khusus serta orang-orang yang terlatih (berpengalaman)
MEDIA TRANSMISI NIRKABEL
Disebut juga komunikasi wireless.
LAN yang menggunakan wireless menggunakan frekwensi radio, infra merah, bluetoots ataupun sinar
laser. Gelombang radio untuk komunikasi ini dapat terdiri dari berbagai frewensi seperti :
HF (High Frekuensi), VHF (Very High Frekuensi) ,UHF (Ultra High Frekuensi)
Keuntungannya :
• Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali.
• Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel.
Kerugiannya :
1. Sulit diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas.
2. Biaya instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
3. Keamanan data kurang terjamin.
4. Pengaruh gangguan (derau) cukup besar.
5. Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan
penggunaan kabel.
Telepon Seluler
Telepon seluler merupakan salah satu aplikasi komunikasi data nirkabel yang berkembang sangat
pesat. Didukung oleh 2 teknologi utama yaitu : GSM dan CDMA. Kecepatan GSM dapat mencapai 115 kbps dengan menggunakan GPRS (general Packet Radio Service).
Macam-macam Gangguan
Saluran Transmisi
Gangguan pada saluran telepon yang juga digunakan
untuk menyalurkan data ada dua macam, yaitu :
1.1. Random
Tidak dapat diramalkan terjadinya. Termasuk dalam jenis gangguan jenis ini adalah :
Derau Panas (Thermal Noise), Derau Impulse (Impulse Noise), Bicara Silang (Cross Talk), Gema
(echo), Perubahan Sudut (Phasa), Derau Intermodulasi (Intermodulation Noise), Phase Jitter, Fading
a. Derau Panas (Thermal Noise)
Disebabkan karena pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian. Berada pada seluruh spektrum
frekuensi yang tersedia. Disebut juga dengan Derau Putih (White Noise) atau Derau Gausian. Kejadiannya tidak dapat dihindarkan dan biasanya tidak terlalu menggangu transmisi data, kecuali jika lebih besar dari pada sinyal yang ditransmisikan.
b. Derau Impulse (Impulse Noise)
Disebut juga dengan Spikes, yaitu tegangan yang tingginya lebih besar dibandingkan dengan tegangan
derau rata-rata (Steady State). Beberapa sumbernya antara lain yaitu :
• Perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan dengan saluran komunikasi data.
• Perubahan tegangan pada motor.
• Switch untuk penerangan, dll.
c. Crosstalk
Disebabkan oleh masuknya sinyal dari kanal lain yangletaknya berdekatan. Bisanya terjadi pada saluran
telepon yang berdekatan atau di multipleks.
Bicara Silang (Cross Talk) akan semakin jelah ataubertambah apabila jarak yang ditempuh semakin jauh,
sinyal yang ditransmisikan semakin kuat/besar atau semakin besar frekuensinya.
d. Gema (echo)
Sinyal yang dipantulkan kembali, hal ini disebabkan karena perubahan impedansi dalam sebuah rangkaian listrik. Misalnya : Sambungan antara dua potong kawat yang diameternya berbeda.
e.impulse noise
Sudut (Phasa) sinyal kadang-kadang dapat berubaholeh Impulse Noise. Sudut (Phasa) dapat berubah,
kemudian kembali menjadi normal.
f. Derau Intermodulasi (Intermodulation Noise)
Dua sinyal dari saluran yang berbeda (Intermodulasi) membentuk sinyal baru yang menduduki frekuensi
sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi data apabila modem menggunakan satu frekuensi
untuk menjaga agar saluran sinkron selama data tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal yang ada pada saluran lain.
g. Phase Jitter
Jitter timbul oleh sistem pembawa yang di-multipleks yang menghasilkan perubahan frekuensi. Sudut
(Phasa) sinyal berubah-ubah sehingga menyebebkan kesukaran dalam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.
h. Fading
Terjadi terutama pada sistem microwave antara lain selective fading, yaitu yang disebabkan oleh atmosfir. Sinyal disalurkan mencapai penerima melalui berbagai jalur. Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan terganggu.

2. Tak Random
Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk dalam jenis gangguan tak random ini adalah: Redaman dan tundaan.
a. Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi, hal ini disebabkan karena daya yang
diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung
pada frekuansi sinyal, jenis media transmisi dan panjang (jarak) saluran transmisi. Redaman tidak sama
besarnya untuk semua frekuensi.
b. Tundaan
Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masingmasing frekuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang sama, sehingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan. Tundaan yang terlalu besar sehingga
menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi data. Pada transmisi suara tundaan ini tidak merupakan
gangguan yang serium, tetapi pada transmisi data makan tundaan ini akan menyebabkan kesalahan pada transmisi data.

Minggu, 15 Juni 2008

jalan bersamaan hardware langsung support

Halo para linux'er indonesia........!!!!!aqu dah install linux lebih dari 10x tapi hardwarenya ga support.1. soundcard2. vga3. wirelesstapi aqu menemukan jalan keluarnya
aqu dah coba linux+windows jalan bersamaan tanpa ada hardware yang ga support.jadi sistimnya kaya workstation/ virtual machine.
ini bagus buat yang butuh windows+linux berjalan bersamaan, dan juga yang pusing karena hardwarenya ga support, sound dah auto detect, vga dah langsung jalan dan wireless bisa jalan klo windows koneksi wireless. tapi semua juga ada kekurangannya. wirelessnya berarti harus dibagi 2 sesuai kebutuhan, klo pengen cepet cukup pake satu os aja yang buat browsing.tapi kamu harus punya memori yang cukup besar. klo ga, dua os ini akan berjalan lambat
spesifikasi laptopku
Acer : aspire 45201,90 GHzAMD Turion(tm) 64 X2 mobilememori : 1,43 GBvga : nvidia GForce 7000myaaudio : dolby digital liveNetwork adapter : atheros AR5007 EG yang susah compatble ama linuxdistro yang aqu pakeubuntu 7.04 amd64
nah mulai install aja ya......!!!!pertama kamu harus punya software VMware Workststation aqu belum bisa upload software ini. cari di mbah google pasti ada
1. install VMware Workstation.2. masukan cd distro yang ingin di install3. udah selesai buka VMware Workstation>new virtual machine> pilih typical> ada option os. nah pilih linux klo mau install linux> pilih distro yang pengen di install> Network type: pilih yang use bridged networking> atur space yang diinginkan, aqu pake buat filesystem linux 4 GB> dan finish.4. nanti ada pilihan instalasi linux> atur vga, klo ubuntu tekan F4 pilih resolusi 1204x768> lalu pilih safe grhapic mode> nah ikuti langkah penginstallannya> partisinya udah diatur ama Vmware tadi jadi kamu tinggal ikuti aja dan spacenya sesuai dengan pilihankamu, jadi tinggal ikuti aja, partisi ini ga bakal format seluruh hardsisk kamu soalnya dah diatur amaVMware.> Nah klo dah selesai pilih restart cd linux akan keluar, keluarkan cdnya dan enter, kaya installasi biasa.> linux akan merestart nah kamu tinggal login.
nah selesasi kan...........!!!!tinggal uji soundcardnya, pasti jalan, klo mau menyalakan mp3, ubuntu butuh xmms sebagai pemutar mp3klo mau konaksi internet, pastikan windows anda udah connect.kamu tinggal browsing aja.
mudah-mudahan bisa membantu bagi orang yang dah pusing install linux gara-gara hardware ga support.
mohon maaf kalo ada kesalahan dalam penyampaian tutorial ini soalnya masih belajar.mudah-mudahan aku yang pertama pasang topic ini he...........!!!! semoga membantu.
· Sumber: iyankz's blog

Selasa, 20 Mei 2008

BAB I
PENGENALAN UMUM SISTEM OPERASI DAN- STRUKTUR SISTEM KOMPUTER

I. Pengenalan Umum Sistem Operasi
1.1. Definisi Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan perangkat keraskomputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing.
Untuk lebih memahami sistem operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu beberapa konsep dasar mengenai sistem operasi itu sendiri.
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer.
1.2. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna. Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan penggunaan komputer yang tidak perlu.

1.3. Tujuan Sistem Operasi
Sistem operasi memiliki dua tugas&tujuan utama, yaitu :
Pengelola seluruh sumber daya sistem komputer (resource manager).
Mengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer agar penggunaan sumber daya dapat secara benar dan efisien.
Sumber daya komputer terdiri atas :
i. Sumber daya fisik, terdiri atas :
- keyboard
- mouse
- floopy disk drive
- harddisk
- printer
- modem, dll.
ii. Sumber daya abstrak, terdiri atas :
- data
- program
Sebagai penyedia layanan (extended / virtual machine).
System operasi menyediakan sekumpulan layanan (disebut sebagai system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan atau pemanfaatan sumber daya system komputer.
Tugas :
i. Memberi abstraksi mesin tingkat tinggi yang lebih sederhana dan menyembunyikan kerumitan hardware.
System memberikan system calls atau APi (Aplication Programming Interface) yang berfungsi menghindarkan kompleksitas pemrograman dengan memberikan sekumpulan instruksi yang mudah dan nyaman.


ii. Basis untuk program lain.
Program aplikasi dijalankan diatas Sistem operasi.
1.4. Sejarah Perkembangan Sistem Operasi
Sistem operasi telah berevolusi sejak komputer diciptakan. Pada tabel di bawah ini menunjukan perkembangan sistem komputer. Perkembangan sistem komputer dibagi menjadi empat kurun (generasi). Perkembangan sistem komputer melibatkan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak. Tabel di bawah ini merupakan ringkasan sejarah perkembangan sistem komputer menurut Tanenbaum.

G
Tahun
Sistem Hardware
Sistem Software
Keterangan

1
1945-1955
Calculating machine using vacuum tubes
Peristiwa penting :
1950 : punched card
Machine language using plugboard
Aplikasi:
Numerical calculation
a. Belum ada OS
b. Sistem terpusat
2
1955-1965
Transistor

System :
Character oriented : IBM
1401
Numeric oriented : IBM
7094
Batch System
FMS(Fortran Monitoring System), IBSYS
a. Belum ada OS
b. Terdapat fungsi OS
c. Sistem terpusat
3
1965-1980
IC (Integrated Circuit)
System :
IBM System/360,GE-645
Multiprogramming
Spooling
(SimultaneousPeripheral Operation Online)
Timesharing
System :
CTTS
(Compatible TimeSharing System)
MULTICS(Multiplexed Information and Computing System)
UNICS(Uniplexed Information and Computing System)
a. Sudah ada OS
b. Sistem terpusat

4
1980-1990
LSI (Large Scale Integration) Circuit
System :
PC
Network System
Userfriendly Software
System :
Network Operation System
Distributed Operating System
Sistem tersebar

1.5. Batch System, Multiprogramming System, Time Sharing System, Multiprocessing System, Distributed System
1.5.1 Batch System
Suatu system dimana job dikumpulkan dalam satu rangkaian kemudian dieksekusi secara berurutan.
1.5.2 Multiprogramming System
Sistem dimana komputer melayani banyak proses/job (program yang dijalankan) sekaligus dalam satu waktu (manajemen banyak proses pada satu pemroses).

1.5.3 Time Sharing System
Merupakan varian dari multiprogramming dimana setiap pemakai mempunyai satu terminal online dengan pemroses hanya memberikan layanan pada pemakai yang aktif secara bergantian secara cepat. Para pemakai akan merasa dilayani terus-menerus, padahal sebenarnya digilir persatuan waktu yang singkat.
1.5.4 Multiprocessing System
Manajemen banyak proses di computer multiprosesor (banyak pemroses di dalamnya).
Contoh : OS Microsoft Windows NT, UNIX, LINUX
1.5.5 Distributed System
Manajemen banyak proses yang dieksekusi di banyak system computer yang tersebar (terdistribusi).

II. Struktur Sistem Komputer
Struktur sebuah sistem komputer dapat dibagi menjadi :
i. Operasi sistem Komputer.
ii. Struktur Input/Output.
iii. Struktur Penyimpanan.
iv. Proteksi Hardware.
2.1. Operasi Sistem Komputer
Pada abstraksi tingkat atas, sistem komputer terdiri atas emapt komponen yang saling bekerjasama dan saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan komputer yaitu komputasi.

Keempat komponen sistem komputer adalah :
a. Pemroses
Pemroses berfungsi mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data.
Pemroses terdiri atas :
- Bagian ALU (Aritmetic Logic Unit) untuk komputasi.
Fungsi : melakukan operasi aritmatika dan logika.
- Bagian CU (Control Unit) untuk pengendalian.
Fungsi : mengendalikan operasi yang diilaksanakan system computer.
- Register-Register
Fungsi : sebagai memori sangat sangat cepat yang biasanya sebagai tempat operan-operan dari operasi yang akan dilakukan.
b. Memori Utama
Fungsi : menyimpan data dan program.
Memori utama biasanya volatile, yaitu tidak dapat mempertahankan data dan program yang disimpan bila sumber daya energi dihentikan.
Perangkat Input/Output
Fungsi : memindahkan data antar komputer dan lingkungan eksternal.
Interkoneksi antar komponen
Adalah struktur dan mekanisme untuk menghubungkan ketiga komponen (pemroses, memori utama, dan perangkat input/output).
Interkoneksi antar komponen disebut bus.
Bus terdiri 3 macam yaitu :
- bus alamat.
- Bus data.
- Bus Kendali.
2.2. Struktur Input/Output
Perangkat input/output terdiri dua bagian, yaitu :
Komponen mekanis adalah perangkat itu sendiri.
Komponen elektronis adalah pengendali perangkat berupa chip control.
Perangkat adalah perangkat nyata yang dikendalikan chip controller di board sistem atau card. Controller dihubungkan dengan pemroses dan komponen lain lewat bus.
2.3. Struktur Penyimpanan
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan secondary-storage yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-storage adalah harddisk, disket, dll.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan disk.
2.4. Proteksi Hardware
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
• membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
• specify the controls to be imposed.
• provide a means of enforcement.